Latest Breaking News On - According to ariza - Page 8 : vimarsana.com
Pedagang dan Pengunjung Pasar Tradisional di Wilayah DKI Kini Wajib Tunjukkan Bukti Vaksin
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
LaporCovid-19 Ungkap 1 214 Warga Jakarta Wafat Saat Isoman, Wagub DKI: Semoga Tidak Sebesar Itu
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Berpotensi Memicu Lonjakan Kasus Covid-19, Ariza Minta Masyarakat Menahan Diri Tak Gelar Demonstrasi
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Wagub: Secara Umum Warga Jakarta Patuh Prokes
republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Ariza Minta Pengelola Krematorium Ambil Keuntungan Sewajarnya saat Kremasi Jenazah Covid-19
Wagub DKI Ahmad Riza Patria menyesali praktik kartel kremasi jenazah Covid-19 terjadi saat ini, kala kondisi ekonomi sedang berat.
Selasa, 20 Juli 2021 10:30
Penulis:
Warta Kota/Joko Suprianto
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyesali ada pihak yang tega memalak keluarga jenazah Covid-19 saat mengkremasinya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kepada pengelola krematorium agar mengambil keuntungan sewajarnya selama pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakan Ariza untuk menanggapi adanya dugaan kartel kremasi yang mematok tarif Rp 65 juta untuk mengkremasi satu jenazah suspek Covid-19.
“Kami sampaikan kepada seluruh pihak swasta yayasan atau kelompok masyarakat yang memiliki usaha kremasi, mohon di masa sulit seperti jangan mencoba mencari keuntungan yang berlebihan dengan matok tarif harga yang di luar kewajaran,” ujar Ari