Harga emas naik 2 dolar, selera risiko reda dan yield obligasi turun Jumat, 23 Juli 2021 07:06 WIB
Ilustrasi - Emas batangan. ANTARA/REUTERS/pri.
Baik Fed AS dan ECB cukup sinkron dalam memberikan lingkungan suku bunga yang lebih rendah lebih lama dan itu akan positif bagi emas dalam jangka panjangChicago (ANTARA) - Harga emas sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik dari penurunan sehari sebelumnya, karena meredanya selera risiko
(risk appetite) dan kemunduran imbal hasil obligasi pemerintah AS mengimbangi dolar yang lebih kuat sehingga mengembalikan beberapa daya pikat emas sebagai tempat investasi yang aman.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, naik 2 dolar AS atau 0,11 persen menjadi ditutup pada 1.805,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (21/7/2021), emas berjangka jatuh 8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.803,40 dolar AS.
JAKARTA -
Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga emas berbalik dari penurunan sehari sebelumnya, karena meredanya selera risiko (risk appetite) dan kemunduran imbal hasil obligasi pemerintah AS mengimbangi dolar yang lebih kuat sehingga mengembalikan beberapa daya pikat emas sebagai tempat investasi yang aman.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, naik 2 dolar AS atau 0,11 persen menjadi ditutup pada 1.805,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (21/7/2021), emas berjangka jatuh 8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.803,40 dolar AS.
Harga emas berjangka terdongkrak 2,2 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.811,40 dolar AS pada Selasa (20/7/2021), setelah terpangkas 5,8 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.809,20 dolar AS pada Senin (19/7/2021), dan jatuh 14 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.815 dolar AS pada Jumat (16/7/2021).
Harga Emas Hari Ini, Jumat 23 Juli 2021, Momentum Menguat Harga emas berpeluang menguat seiring dengan pelemahan obligasi AS peningkatan klaim pengangguran AS. Hafiyyan - Bisnis.com 23 Juli 2021 | 15:20 WIB Live ×
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas mengalami peningkatan pada Jumat (23/7/2021) pagi di tengah penurunan obligasi AS.
Pada pukul 07.43 WIB harga emas spot naik 0,03 persen atau 0,48 poin menjadi US$1.807,4 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Desember 2021 naik 0,14 persen atau 2,6 poin menuju US$1.811,8 per troy ounce.
Akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), emas berbalik dari penurunan sehari sebelumnya, karena meredanya selera risiko
(risk appetite) dan kemunduran imbal hasil obligasi pemerintah AS mengim
Pada perdagangan akhir pekan lalu atau Sabtu 17 Juli 2021, dolar AS menguat tipis pada perdagangan Jumat atau mencatatkan kenaikan mingguan terbesar dalam sebulan. Dolar AS menguat didorong data penjualan ritel yang optimis membuat ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi meningkat pada kuartal kedua.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang naik 0,11% menjadi 92,675. Indeks naik 0,6% selama sepekan.
Penguatan dolar pada perdagangan Jumat terjadi meskipun Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kenaikan inflasi bersifat sementara. Bank Sentral AS pun akan terus mendukung perekonomian. Data itu konsisten dengan ekonomi yang membuat langkah substansial dan memperkuat ekspektasi pertumbuhan kuartal kedua sangat kuat sekitar 10%, kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, dilansir dari Reuters.
NEW YORK -
Dolar AS menguat tipis pada perdagangan Jumat atau mencatatkan kenaikan mingguan terbesar dalam sebulan. Dolar AS menguat didorong data penjualan ritel yang optimis membuat ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi meningkat pada kuartal kedua.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang naik 0,11% menjadi 92,675. Indeks naik 0,6% selama sepekan.
Penguatan dolar pada perdagangan Jumat terjadi meskipun Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kenaikan inflasi bersifat sementara. Bank Sentral AS pun akan terus mendukung perekonomian. Data itu konsisten dengan ekonomi yang membuat langkah substansial dan memperkuat ekspektasi pertumbuhan kuartal kedua sangat kuat sekitar 10%, kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, dilansir dari Reuters, Sabtu (17/7/2021).