BEM UI: Jokowi The King of Lip Service Bukan Serangan Personal, tetapi Kritik atas Kebijakan Komentar:
Kompas.com - 09/07/2021, 14:07 WIB Bagikan:
Leon keberatan apabila kritik tersebut disamakan dengan serangan personal yang menyebut Jokowi
klemar-klemer atau
klemar-klemer,
plonga-plongo, maka saya akan menyampaikan kurang sepakat dengan pendapat itu,” kata Leon dalam acara virtual Iluni UI, Jumat (9/7/2021).
“Ketika
the king of lip service ini disamakan dengan serangan personal ke beliau seperti itu,” tutur dia.
Sebab, ia menilai, banyak pernyataan Jokowi yang tidak berbanding lurus dengan kebijakan yang diimplementasikan.
Dapatkan informasi, inspirasi dan
“Jadi itu adalah dua hal yang berbeda antara serangan personal dengan kritik yamg kita sebut
Ali Ngabalin: Kritik Tidak Masalah, tapi Kalau Nyinyir The King of Lip Service Apa Maksudnya? Komentar:
Kompas.com - 04/07/2021, 11:07 WIB Bagikan:
JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyatakan, pada prinsipnya pemerintah tidak alergi dengan kritik.
Namun, Ngabalin masih mempertanyakan maksud pernyataan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kepada Presiden Joko Widodo yang menyebut The King of Lip Service . Kalau kritik tidak ada masalah. Tapi kalau nyinyir, menyebut The King of Lip Service apa artinya? Keluar dari mulut mahasiswa, tokoh-tokoh muda masyarakat intelektual yang kita harapkan 5-10 tahun mendatang mereka memegang tampuk kepemimpinan ini, ujar Ngabalin dalam diskusi daring Cross Check From Home, Minggu (4/7/2021).
Soal The King of Lip Service , Pengamat: Memang Sadis, tapi Kalau Biasa-biasa Saja Tak Didengar Komentar:
Kompas.com - 04/07/2021, 11:36 WIB Bagikan: Namun, menurut Adi, jika narasi yang disampaikan biasa-biasa aja, maka tidak akan didengarkan publik. Itu cukup sadis. Memang berlebihan. Tapi dalam logika aktivis dan demo itu biasa. Artinya supaya pesan politik yang disampaikan teman-teman BEM dan aktivis sampai kepada publik. Kalau narasi politik yang disampaikan biasa-biasa saja dan banyak sopannya, tentu tidak akan didengar publik, kata Adi dalam diskusi daring Cross Check From Home, Minggu (4/7/2021). Apalagi, kata Adi, selama ini solusi yang disampaikan publik pun tidak didengarkan pemerintah. Kan itu pernyataan teman-teman BEM. Sering mengkritik dan memberikan solusi, misal tentang KPK, ada pelemahan. Lalu UU ITE hati-hati karena bisa dijadikan alat untuk membungkam kelompok aktivis. Kan begitu klaim mereka, tapi tidak didengar, tuturnya.