DEMI menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, pemerintah tengah menggalakkan vaksinasi bagi tenaga kesehatan dan masyarakat. Untuk menambah proteksi tambahan di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah akan memberikan vaksinasi ketiga kepada para tenaga kesehatan (nakes).
Penyuntikan vaksinasi ini akan dilakukan mulai pekan depan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. Dia menyebut sebanyak 1,47 juta tenaga kesehatan akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga jenis Moderna.
“(Vaksin) rencananya datang hari (Minggu) dan minggu depan sudah bisa mulai pelaksanaannya,” kata Budi Gunadi dalam konfrerensi pers virtual bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kemarin.
Dia mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) telah menyetujui serta merekomendasi penggunaan vaksin Moderna bagi tenaga kesehatan.
Tes PCR Dibatasi, Menkes Budi: Segera Lapor Kemenkes
liputan6.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from liputan6.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
SEMAKIN melonjaknya angka kasus positif Covid-19, membuat kebutuhan akan peralatan medis semakin meningkat. Salah satunya adalah oksigen untuk para pasien Covid-19 yang juga meningkat tajam.
Dengan perhitungan selama penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali hingga 20 Juli mendatang, kebutuhan suplai oksigen diperkirakan mencapai 1.700 ton oksigen per hari dan dibutuhkan juga sekitar 4.700 konsentrator oksigen untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan oksigen bagi masyarakat, seperti keterangan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dedi Permadi, pemerintah tengah mempersiapkan unit generator oksigen serta ribuan konsentrator oksigen.
“Pemerintah juga mendatangkan 7.100 unit konsentrator oksigen dan menyiapkan 7 unit generator oksigen,” tutur Dedi dalam siaran langsung Keterangan Pers Harian PPKM Darurat melalui akun Youtube BNPB.
Oleh karenanya, pemerintah Indonesia mencoba melakukan sederet upaya untuk meredam lajunya angka kasus kematian akibat Covid-19.
Seperti dikatakan Jubir Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito dalam siaran langsung Keterangan Pers Harian PPKM Darurat, sejauh ini lonjakan angka kasus kematian terjadi karena angka kasus positif Covid-19 yang semakin tinggi.
Prof Wiku menegaskan, sederet upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan laju angka kematian akibat Covid-19 ini tidak akan berjalan optimal jika tak dibarengi dengan upaya pencegahan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia.
“Kebijakan mencegah angka kematian tinggi harus diikuti partisipasi masyarakat untuk taat melakukan upaya preventif, sesuai yang tertuang di peraturan,” kata Prof Wiku, dikutip dari akun chanel Youtube BNPB.
Pemda Luar Jawa - Bali Harus Tingkatkan Pengawasan Protokol Kesehatan
Pemda juga harus meningkatkan pengawasan kepatuhan terhadap protokol kesehatan di titik-titik keramaian dan pastikan pelanggar ditindak tegas
Jumat, 9 Juli 2021 08:53 WIB
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker masih harus dimaksimalkan, terutama dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Karena, hal memakai makser adalah hal paling sederhana yang dapat mencegah penularan.
Data menunjukkan pada 2.654 kelurahan di Indonesia, menyatakan bahwa tingkat kepatuhan memakai masker kurang dari 60 persen patuh.
Dan provinsi dengan ketidakpatuhan tertinggi ternyata berada di luar pulau Jawa - Bali, yakni Aceh.
vimarsana © 2020. All Rights Reserved.