Percepat Mobilisasi Pasien Covid-19, Grup Astra Serahkan Bantuan Ambulans Kepada BNPB tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Ahad 25 Jul 2021 10:20 WIB Red: Mas Alamil Huda
Seorang anak mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap pertama Sehat Bersama Pertamina yang diselenggarakan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, pada Sabtu (24/7/2021) Foto: Pertamina
Hanya dalam kondisi tertentu anak membutuhkan antivirus. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dokter spesialis kesehatan anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Nina Dwi Putri mengatakan, anak yang tidak bergejala dan bergejala ringan Covid-19 tidak memerlukan antivirus. Hanya dalam kondisi tertentu anak membutuhkan antivirus. Bagi anak-anak yang tidak bergejala dan bergejala ringan tidak membutuhkan antivirus, kecuali pertimbangan khusus (dari dokter) anak-anak risiko tinggi untuk (bergejala) berat karena komorbid, kata Nina dalam seminar daring Heartology Cardiovascular Center , dikutip pada Ahad (25/7).
Kemenkes Sebut Hasil Tes PCR di Setiap Laboratorium Bisa Berbeda merdeka.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from merdeka.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
3 Tips dari Dokter Hindari Hoaks Selama Pandemi Covid-19
Diperbarui 01 Jul 2021, 11:00 WIB
19
Ilustrasi hoaks
Liputan6.com, Jakarta - Selama pandemi covid-19 begitu banyak berita palsu atau hoaks yang beredar di media sosial maupun aplikasi percakapan. Itu sebabnya ketelitian menerima informasi menjadi penting agar tidak terpapar hoaks.
Hal ini disampaikan psikiater Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dr. Gina Anindyajati, Sp.KJ. dr. Gina menyebutkan ada sejumlah langkah yang bisa diambil masyarakat untuk menangkal sebaran hoaks dan berita tidak benar.
Baca Juga
Terlebih selama masa pandemi covid-19 hoaks yang muncul seringkali menimbulkan kepanikan tersendiri di kalangan masyarakat luas.
dr. Gina menyebut pertama, penting bagi seseorang untuk memusatkan perhatian pada apa yang dibaca - bukan sebagai sambilan atau selewatan saja, tapi fokus pada apa yang dilihat, dibaca, dan dipahami.