SELAMA masa pandemi covid-19, rumah sakit menjadi suatu hal yang menakutkan bagi sebagian orang. Sebab, banyak sekali orang menganggap rumah sakit sebagai lokasi persebaran penyakit, terlebih lagi selama pandemi jumlah pasien meningkat drastis.
Meski demikian, tidak bisa dimungkiri ada kalanya seseorang jatuh sakit dan harus dibawa ke rumah sakit. Lantas, bagaimana cara aman dan lancar jika ingin berobat ke rumah sakit selama pandemi covid-19?
Dirangkum dari unggahan akun Instagram Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku @satgasperubahanperilaku, Senin (26/7/2021), jika seseorang memiliki keluhan mengenai kondisi kesehatan, ada baiknya melakukan konsultasi secara daring terlebih dahulu untuk menghindari pergi ke rumah sakit.
Meski demikian, bagi pasien yang memiliki kebutuhan untuk mendapatkan perawatan dan obat secara rutin, harus memerhatikan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta melakukan tes screening covid-19 terlebih dahulu.
Tidak disarankan, enggak usah, ngapain dilakukan, kata dr Diah dalam webinar beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, memang ada kecurigaan aiborne virus SARS-CoV2 akan melayang-layang di udara, tapi sejauh-jauhnya virus melayang di udara itu berjarak 8 meter. Jadi enggak usah khawatir, terlebih sirkulasi udara ruang isolasinya baik, tambahnya.
Lalu, ada juga yang beranggapan kalau pakai masker saat isoman di ruangan sendiri justru membuat virus tidak keluar dari tubuh si pasien. Bagaimana dr Diah menanggapi hal ini? Penggunaan masker saat isoman malah membuat virus bertahan di tenggorokan atau hidung, dan malah makin turun ke paru-paru, ini bukti ilmiahnya saya tidak temukan. Jadi, belum cukup bukti kuat untuk menjawab hal itu, paparnya.
Antara, Senin (26/7/2021).
Ia menyebutkan hingga saat ini kesalahan terbesar dari para pasien isolasi mandiri yang telat mendapatkan pertolongan karena tidak adanya pemantauan dan pengawasan dari tenaga medis.
Seringnya pasien isolasi mandiri baru mencari pertolongan dokter atau tenaga medis ketika kondisi benar- benar sudah memburuk dan terlambat untuk ditangani. Maka dari itu penting untuk konsultasi rutin hingga sembuh, karena kalau terhubung dengan dokter misalnya lewat layanan telemedisin tentu akan lebih baik penanganannya karena ada pendampingan ahli dan ada juga pemberian terapi obat yang lebih terarah, katanya.
Daeng juga menyebutkan selama isolasi mandiri, pasien covid-19 tidak boleh melakukan kegiatan yang menyebabkan kelelahan pada fisik dan mental. Pasien boleh berolahraga, tapi dalam jumlah yang normal dan tidak mengganggu kadar oksigen di dalam tubuh.