Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam bukunya Al-Bidayah Wan-Nihayah yang diringkas Ahmad Al Khani menjelaskan, Habil hendak menikah dengan saudara perempuan kembar Qabil, yang kebetulan berparas sangat cantik. Sedangkan Qabil menikah dengan saudara perempuan kembar Habil yang kebetulan berparas biasa-biasa saja.
Namun Qabil hendak berlaku egois terhadap saudaranya dan hendak menikahi saudara perempuan kembarnya. Qabil pun meminta kepada ayahnya, Nabi Adam agar menikahkan dirinya dengan saudara kembarnya. Tetapi Nabi Adam tidak bersedia.
Nabi Adam lalu memerintahkan kedua anak laki-lakinya untuk mempersembahkan qurban. Habil mempersembahkan anak kambing yang sangat gemuk karena dia adalah pemilik kambing.
Sedangkan Qabil mempersembahkan seonggok hasil pertaniannya yang paling buruk. Kemudian datanglah api yang memakan qurban Habil dan meninggalkan qurban Qabil.