Keempat, melakukan komunikasi secara formal dan informal kepada pekerja dengan melibatkan atasan langsung dan tentunya dengan guidance dari Human Capital. Dan yang terakhir, memonitor dan melaporkan pelaksanaannya secara periodik. “Hasilnya, organisasi yang lean dan agile dalam bentuk struktural dan fungsional serta implementasi team based yang berdampak pada pengurangan layer dalam organisasi,” ujar Erry, Senin (19/7). Selain itu, akselerasi transisi tersebut menciptakan percepatan pengambilan keputusan dalam pengembangan bisnis eksisting maupun bisnis baru melalui pemberdayaan subholding. “Dengan adanya perubahan proses model juga dapat mengoptimasi span of control dari sebelumnya mengelola langsung lebih dari 120 anak perusahaan menjadi 12 anak perusahaan core business dan beberapa anak perusahaan portofolio sehingga menjadi lebih efektif dan optimal,” tambahnya.