Vaksinasi Berbayar Kimia Farma Bikin Buruh Cemas, Kenapa?
Diperbarui 12 Jul 2021, 11:30 WIB
13
Presiden KSPI Said Iqbal (kiri) dan Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea saat konferensi pers, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Kendati menilai revisi UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan merugikan buruh, serikat pekerja meminta buruh menahan diri dan mengedepankan keutuhan NKRI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta - Kimia Farma melalui cucu usahanya, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk Vaksinasi Gotong Royong secara individu atau perorangan sebagai layanan vaksinasi berbayar.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut ada tiga kekhawatiran terkait diadakannya vaksin gotong royong individu atau vaksin berbayar. Salah satunya dikhawatirkan akan menyebabkan komersialisasi.